Hal yang harus kamu perhatikan sebelum baca ini: siapkan mental, jangan tersindir, dan satu lagi..., jangan nyinyir. This gonna be a keki words for me, so follow the rules, okay! And the last thing, enjoy.
Ini tulisan ketiga aku dengan konten tentang trik yang murni dari pengalaman aku. Kali ini pembahasannya terlalu ekstrim. Why? Aku sendiri bukan tipikal orang yang rajin-rajin amat alias gue juga termasuk manusia mageran alias lazy person. But at least, ketika aku sedang dalam mode ingin hidup berguna, pasti aku akan berusaha menghilangkan sikap malas.
Bentar, gue apa aku nih?
Hm, gue aja ya biar kekinya kerasa.
Sebagai pembukaan, gue mau tanya dong. Anda-anda semua bisa langsung jawab di dalam hati atau kalau lo punya nyali silahkan jawab di kolom komentar.
“Jadi, siapa di sini yang ingin hidupnya lebih berguna? Siapa di sini yang super duper mageran orangnya? Siapa di sini yang kerjaannya cuma bangun, makan, ngemil, main sosmed, tidur, dan kembali bangun juga seterusnya sama?”
“Gue, Kak, masalahkah buat anda?”
“Masalahnya ada di diri lo, kenapa sewot?”
Gue enggak akan mempermasalahkan hal itu. Pada dasarnya semua hal itu sudah menjadi keputusan lo untuk tetap ada di bumi ini. Hidup mageran? Monggo. Kerjaannya tiduran mulu di sofa sambil main sosmed? Monggo. Enggak ada yang melarang, kan?
Tapi dari sekelumit hal itu, tidakkah elo semua punya suatu keinginan untuk bebas dari posisi mager alias gue enggak mau tuh terus-terusan jadi orang males, hm, pernah terpikirkan? Atau sama sekali belum pernah terpikirkan? Jika belum pernah terpikirkan, anda memang ajaib!
Siapa sih yang mau jadi orang males? There is no one person who want to be a lazy person. Tapi masalah terbesarnya, sulit untuk menghindari hal tersebut. Hidup tuh seolah-olah udah nyatu dengan sikap mager. Right?
Jadi, kenapa sih gue bahas ini? Pertama gue juga orang yang mager, tapi berusaha untuk keluar dari zona tersebut. Dan tentunya, untuk memotivasi beberapa spesies manusia mager yang sudah terlanjur membuka konten ini dan terlanjur membacanya untuk bareng-bareng keluar dari situasi mageran. Penasaran?
1. Beri motivasi untuk diri sendiri
Kadang gue juga berfikir:
“Kenapa ya gue mageran gini?”
Ya, emang udah kebiasaan dan engga ada gebrakan besar yang membuat susah untuk berubah become a berguna person.
Jadi gimana ya? Ya pada dasarnya enggak ada motivasi diri buat berubah. Ilustrasi simpelnya kayak..., Kumala adalah seorang fangirl kelas kakap yang sering merelakan berjuta-juta gigabyte kuota untuk download Music Video biasnya. Suatu ketika, pak Ustad menceramahinya untuk jangan menyukai artis secara berlebihan. Kumala ingin mencoba karena tertohok dengan ceramahan tersebut, tapi rasanya berat dan enggak ikhlas. Ia tidak mau menghapus video, lagu, dan foto bias di ponselnya walaupun suara ustad mengiang-ngiang sampai ke DNA. Dan pada akhirnya, Kumala tetap tidak bisa menghilangkan kebiasaannnya itu. Tamat.
Kesimpulannya, Kumala gagal untuk berubah. Why? Karena Kumala tidak memotivasi dirinya untuk berubah. Ceramah dari pak Ustad memang mengiang terus di ubun-ubun, tapi tidak memacu Komala untuk berubah. Pertama, karena berat rasanya meninggalkan bias tercinta. Kedua, karena enggak ikhlas. Atau mungkin karena sayang kuota, rugi bandar, Bos!
Intinya, tidak ada motivasi diri!
Dalam hal ini, ya kalau tidak mau terjerat dari sikap malas, motivasi dirilah, contohnya seperti..., “Hei, aku itu anak rajin! Jangan jadi pemalas biar disayang ayah dan bunda..., dan juga biasku, Papa Bean.”
2. Sibuki diri dengan hobi
Udah ketemu passionmu belum? Hobimu apa?
Dalam hal ini, gue cuma menyarankan beberapa hobi yang berguna saja. Misalnya seperti hobi memasak, olahraga, menulis, belajar, otak-atik mesin, atau melukis. Gaming or singing? Gue enggak menyarankan hal itu.
Setidaknya, ketika lo sedang dalam gabut condition, lo enggak akan seperti orang malas yang akhirnya diam-diam saja dengan posisi tiduran di sofa sambil ngemil dan main instagram, lalu bikin story dengan foto diri sendiri yang kusut kumel seperti pengangguran dengan caption, “Gabut banget.”
Come on, manfaatkan hobimu yang mungkin saja bisa jadi duit.
3. Buat jadwal harian
Sumpah, gue tahu ini super duper sulit. Tapi enggak ada yang enggak mungkin, kan? Ya, sama halnya seperti jadwal pelajaran di sekolah, kita ngikut-ngikut aja karena memang sudah jadwalnya.
So, begitu pun dengan jadwal harian. Hidup lo akan lebih teratur dan terhindar dari sikap malas alias mager. Simpel, cuy. Tinggal buat jadwal di secarik kertas di tambah dengan kata-kata motivasi, maka hidup cerah akan lebih terlihat.
4. Beri hadiah untuk diri sendiri
Ketika lo sudah mulai mencoba untuk membuat jadwal harian, kemudian lo berhasil dalam satu hari itu dengan mengikuti jadwal, elo bisa memberi hadiah untuk diri lo sendiri sebagai pemacu hidup. Lebih baik lagi, niat baik lo ini disampaikan ke orangtua. Siapa tahu mereka juga akan ngasih lo hadiah karena berhasil mencoba.
Tapi, jangan sampai berhenti. Udah dapet hadiah satu kali, besoknya malah kembali hidup tanpa jadwal. Artinya lo gagal. Jadi, terus lakukan sampai akhirnya menjadi kebiasaan. Nanti juga hadiahnya lebih gede, langsung dari Allah, simpel: masa depan yang indah dan berseri kayak mataharinya serial Teletubbies.
Hm, terbayang?
Oke, sepertinya itu saja, karena trik yang aku punya hanya itu. Kalau kalian punya trik tambahan bisa lanjut di kolom komentar. Jadi, hope you all ikuti semua trik yang aku punya, oke. Gampang, kan?
Komentar
Posting Komentar